This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 26 Mei 2018

Matriks

1. Definisi Matriks
       Sebuah Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan.
Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks (Howard Anton, 1987: 22).
       Sehingga, dengan kata lain matriks merupakan susunan dari bilanganbilangan yang diatur dalam baris dan kolom yang berbentuk persegi atau persegi panjang. Bilangan-bilangan tersebut dinamakan elemen penyusun matriks dan diapit oleh tanda kurung siku  atau kurung biasa. Ukuran dari matriks dijelaskan dengan menyatakan banyaknya jumlah baris dan banyaknya jumlah kolom atau biasa disebut dengan Ordo dan nama matriks ditulis dengan huruf kapital. Bentuk umum dari suatu matriks adalah:
dan dapat dituliskan dengan 𝑨𝒎×𝒏 yaitu matriks 𝑨 berukuran  𝑚 × 𝑛, dengan keterangan sebagai berikut.




𝑨
: nama suatu matriks.
𝑚
: banyak baris pada matriks.
𝑛
: banyak kolom pada matriks.
𝑚 × 𝑛
: ordo suatu matriks.




Contoh :
                                          
            𝑫 = [4  2]                      𝑬 = [3].
       Contoh-contoh diatas termasuk matriks meskipun memiliki ukuran yang berbeda. Pada contoh diatas, terdapat matriks 𝑨 yang berukuran 2 × 2. Kemudian ada juga matriks 𝑩 dengan ukuran 2 × 3, matriks 𝑪 berukuran 3 × 1,
matriks 𝑫 berukuran 1 × 2 serta matriks 𝑬 berukuran 1 × 1.

2. Jenis-jenis Matriks


Berikut merupakan beberapa jenis matriks:

1.    Matriks Persegi atau bujur sangkar.
Matriks bujur sangkar adalah matriks yang banyak baris dan banyak kolomnya sama (Sembiring, 2003: 19). Atau dengan kata lain matriks tersebut berordo 𝑛 × 𝑛.
2.    Matriks Nol.
Matriks nol adalah sebuah matriks yang seluruh elemen penyusunnya merupakan bilangan nol (Howard Anton, 1987: 32). Matriks nol dilambangkan dengan 0.
3.    Matriks Diagonal.
Matriks diagonal adalah matriks bujur sangkar  yang semua elemen-elemen penyusun selain diagonal utamanya bernilai nol (Sembiring, 2003: 19).

 

4.    Matriks Identitas.
Matriks identitas adalah matriks diagonal yang elemen-elemen di diagonal utama bernilai satu (Sembiring, 2003: 19). Matriks Identitas juga disebut matriks satuan dan disimbolkan dengan 𝑰.
5.    Matriks Segitiga.
Matriks segitiga memiliki dua jenis yaitu matriks segitiga atas dan matriks segitiga bawah. Matriks segitiga atas merupakan matriks bujur sangkar yang elemen-elemen dibawah diagonal utama bernilai nol (Mahmud ‘Imrona, 2013: 2). Sedangkan matriks segitiga bawah merupakan matiks bujur sangkar yang elemen-elemen diatas diagonal utama bernilai nol (Mahmud ‘Imrona, 2013:2).
                                                                                         1     3     2
                                                                             𝑯 = [0      4      2] 
0        0   7
                                                                                        5     0     0
                                                                              𝑱 = [2     3     0]
1        1   2
6.    Matriks Simetris .
Matriks simetris adalah matriks bujur sangkar yang sama dengan transpose nya yaitu 𝑨 = 𝑨𝑻 (Mahmud ‘Imrona, 2013: 3).
7.    Matriks Skalar.
Matriks skalar adalah matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal utama bernilai sama,tetapi selain nol (Mahmud ‘Imrona, 2013: 3).

3. Operasi Matriks 


       Pada dasarnya operasi pada matriks sama dengan operasi matematika biasa.
Beberapa operasi matriks yang umum digunakan antara lain:

a. Penjumlahan Matriks


       Dua buah matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila berukuran sama (Sembiring, 2003: 20). Sehingga penjumlahan matriks dapat dioperasikan hanya pada matriks-matriks yang memiliki orde sama. Setiap elemen pada baris ke- 𝑚 dan kolom ke- 𝑛 dijumlahkan dengan matriks lain pada baris ke- 𝑚 dan kolom ke- 𝑛 pula. 

b. Pengurangan Matriks


        Sama halnya dengan penjumlahan matriks, pengurangan matriks juga hanya dapat dioperasikan pada matriks-matriks yang berorde sama. Cara pengurangan matriks juga sama dengan penjumlahan matriks yaitu Setiap elemen pada baris ke- 𝑚 dan kolom ke- 𝑛 dikurangkan dengan matriks lain pada baris ke- 𝑚 dan kolom ke- 𝑛 pula. 

c. Perkalian Matriks


Ada dua jenis perkalian pada matriks yaitu :
1)    Perkalian Matriks dengan Skalar
                      Bila terdapat suatu skalar 𝑘 dan matriks 𝑨𝒎×𝒏 dengan elemen 𝑎𝑖𝑗 maka
 𝒌𝑨 adalah matriks yang berukuran 𝑚 × 𝑛 dengan elemen 𝑘𝑎𝑖𝑗 (Sembiring, 2003: 21). Berdasarkan definisi di atas, perkalian 𝒌𝑨 adalah sebuah matriks baru yang setiap elemennya merupakan perkalian antara suatu bilangan 𝑘 dengan setiap elemen di 𝑨. dan perkalian matriks dengan skalar ini bersifat komutatif yaitu 𝒌𝑨 = 𝑨𝒌
 
2)    Perkalian Matriks dengan Matriks
Definisi (Howard Anton, 1987: 25):
Jika 𝑨 adalah matriks 𝑚 × 𝑟 dan 𝑩 adalah matriks  𝑟 × 𝑛, maka hasil kali 𝑨𝑩 adalah matriks 𝑚 × 𝑛 yang entri-entrinya ditentukan sebagai berikut: untuk mencari entri dalam baris 𝑖 dan kolom 𝑗 dari  𝑨𝑩 pilihlah baris 𝑖 dari matriks 𝐴 dan kolom 𝑗 pada matriks 𝑩. Kalikanlah entri-entri yang bersesuaian dari baris dan kolom tersebut bersama-sama dan kemudian tambahkanlah hasil kali yang dihasilkan.
        Perkalian matriks dengan matriks hanya dapat dioperasikan jika banyaknya kolom dari matriks pertama sama dengan banyaknya baris pada matriks kedua, jika syarat tersebut tidak terpenuhi, maka hasil kali tidak dapat didefinisikan. Perkalian matriks dengan matriks ini tidak bersifat komutatif atau 𝑨𝑩 ≠ 𝑩𝑨.
terikat secara bersama-sama.